Message

Terjemahan

Terjemahan
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
~ ~ Berbagi Asa Cinta Sesama ~ ~ ~ Berbagi Asa Cinta Sesama ~ ~

Monday 28 November 2011

Olahraga yang cocok buat pemalas




Olahraga yang cocok buat pemalas





"Habis dari mana?"
"Habis tennis."

Wah, keren. Olahraganya sambil main. Mainnya pun keren.
Menurut orang Yunani, olahraga yang keren ya atletik. Menurut orang Skotlandia, olahraga yang keren adalah main golf. Tahukah anda bahwa orang Skotland ini benar?

Menurut Prof. Hembing - itu yang terkenal dengan hidup sehat ala Hembing - kita perlu memilih olahraga yang akan kita lakukan sampai usia senja. Dan juaranya adalah : jalan kaki. Boleh anda pilih tennis, berenang, berdansa, berkuda, lari, dan sebagainya. Tapi pastikan anda melakukannya hingga usia senja. Sebab, kalau sudah terbiasa olahraga lalu tidak olahraga maka tubuhnya akan 'menuntut' kembali hal yang dulu. Masih menurut Hembing, jalan kaki merupakan jenis 'medium exercise' dan ini akan membuat anda tetap sehat. Jadi, berhubung golf itu banyak jalan kakinya, maka dia sangat tepat dengan anjuran Hembing ini. Sayangnya, olahraga ini butuh banyak modal. :)

Orang Cina beda lagi. Olahraga yang penting itu mengolah energi, bukan mengolah otot. Jadi yang terbaik bukan berenang (seperti kata dokter), tapi : tai-chi. Ok, aku setuju. Maka aku mulai mencari tai-chi di internet. Dapet. Situs Everyday Tai-chimemuat lengkap berbagai jenis tai-chi sekaligus dengan videonya. Keren.

Ternyata kudapati diriku adalah pemalas. Setelah mempelajari 5 jurus tai-chi 24 bentuk, eh sudah kehilangan semangat. Maka aku cari alternatif lain, sebuah olahraga buat para pemalas. Kutemukan kemudian Falun Gong . Keren juga, lengkap dengan videonya. Cukup 5 jurus, tanpa konsentrasi, tanpa aturan nafas, pokoknya ikuti gerakannya energi akan muncul sendiri.

Asyik. Maka aku praktekkan falun gong setiap hari. Kumasukkan videonya ke Nokia Communicator, tiap hari cukup 18 menit. Sayang, lagi-lagi kekuatan semangat hanya ada di pikiran positif saja. Kembali malas lagi. Maka kumulai pencarian baru, suatu olahraga yang betul-betulsangat cocok buat orang yang sangat-sangat malas. Eh, dapet juga. Ini juaranya.

Kali ini bukunya Prof. Hembing berjudul 'olahraga mengayunkan tangan'. Nama kerennya swaiso. Ya, hanya mengayun-ayun tangan sebanyak 200 kali. Cukup. Itu sudah setara jalan kaki, medium exercise. Enaknya lagi kagak usah takut hujan, atau keserempet mobil. Kata Hembing, olahraga ini berasal dari Shanghai.

Begini caranya :
- berdiri tegak, kaki membentang selebar bahu, pandangan lurus ke depan
- jari kaki mencengkeram. katanya ini untuk menekan telapak kaki sehingga menekan titik-titik akupuntur
- pakai nafas perut lebih baik, yaitu tarik nafas sambil kembungkan perut, dan buang nafas sambil kempiskan perut
- tangan lurus, telapak menghadap ke belakang
- lalu ayunkan tangan bersama-sama ke depan dan ke belakang. Satu ayunan dihitung mulai dari depan -ke belakang - ke depan lagi.
- lakukan sebanyak 200 kali (kira-kira 5 menit)
- selesai

Jika anda melakukan setiap hari, maka anda akan sehat, demikian petuah Hembing.
Ingin yang lebih malas lagi? Bagaimana kalau 'blogging'? Ah, itu kan olahraga 'jari', jenis olahraga yang sangat-sangat berat, terlalu berat, tidak baik buat kesehatan…
»»  Baca Selengkapnya...

Hidup Adalah Pilihan

"Hidup Adalah Pilihan" 

Hidup dalam Islam, mengapa?
Yakinkah kamu akan kebenaran Islam? Apakah kamu yakin bahwa Islam itu agama yang paling benar? Kalau Islam itu memang yang PALING benar, apakah itu artinya agama selain Islam bisa jadi benar, cukup benar, agak benar, atau memiliki derajat kebenaran tersendiri?

Pernahkah kita mempertanyakan Islam yang bertahun-tahun kita anut? Pernahkah kita mempertanyakan kebenaran Allah sebagai Sang Pencipta? Pernahkah kita mempertanyakan kebenaran isi Al Quran dan Al Hadits? Pernahkah kita mempertanyakan keberadaan kita di dunia ini?

Entah berapa tahun kita sudah hidup di dunia ini, seberapa sering kita mempertanyakan kembali segala sesuatu yang kita yakini? Hidup kita sudah diisi oleh rutinitas, kebiasaan, kebudayaan, dan berbagai embel-embel lainnya. Apakah semua itu memang perlu kita lakukan? Yakinkah kita bahwa hidup kita sudah diisi oleh hal-hal yang MEMANG kita yakini sebagai kebenaran?

Kita kembali kepada konteks keimanan. Setiap orang yang beragama tentu mempercayai bahwa agama yang dia peluk adalah agama yang benar -atau paling tidak yang PALING benar. Sayangnya kerap kali pondasi keimanan itu tidak kuat sehingga orang yang beragama itu tidak lagi mengikuti agama yang dia yakini. Kadang orang tersebut dengan mudahnya berpindah agama. Paling tidak tanpa pondasi yang kuat, keimanan seseorang akan mudah goncang akibat pengaruh eksternal.

Apa pondasi keimanan Anda? Apa yang menjadi dasar Anda memilih Islam? Apa yang meyakinkan Anda bahwa Allah adalah Yang Maha Kuasa? Apa yang meyakinkan Anda bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah suri teladan kita? Pernahkah pertanyaan-pertanyaan seperti ini timbul dalam pikiran dan hati Anda?

Wajar memang kalau pondasi keimanan kita tidak jauh dari alasan keturunan dan tradisi. Tidak sedikit orang yang sudah hidup puluhan tahun hanya mengacu pada keturunan atau tradisi semata. Memang sebenarnya masalah ini adalah bagian dari masalah besar pola pendidikan kita, tapi bukan berarti kita harus terus seperti itu sampai kita mati.

Islam memang menuntut kita untuk patuh, tapi kepatuhan itu sepantasnya dikuatkan oleh pemahaman terhadap hal yang harus kita patuhi. Kepatuhan tanpa pemahaman yang cukup (umumnya disebut dengan istilah Taklid Buta) akan berujung pada hasil yang buruk. Taklid buta akan membuat seseorang menjadi keras kepala karena sulit membuka pikirannya untuk menerima pendapat orang lain.

Taklid buta mungkin terlihat sebagai manifestasi dari tingkat kepatuhan yang kuat. Akan tetapi bagian dalam dari kepatuhan yang kuat itu sebenarnya rapuh. Bila dihadapkan dengan kondisi atau argumen yang tepat mengenai bagian rapuh itu, taklid buta menjadi mudah untuk ditumbangkan.

Keberhasilan kita untuk memahami Islam, memahami perintah Allah dalam Al Quran, dan memahami ajaran Rasulullah lewat Hadits akan memperkokoh keimanan kita. Kita memiliki kemampuan untuk mementalkan pertanyaan-pertanyaan yang menggoncang dan pada akhirnya menghancurkan keimanan kita.

Bila datang lagi pertanyaan tentang alasan Anda memilih Islam, Anda tidak lagi ragu dengan jawaban Anda. Keyakinan itu sudah mantap di hati karena Anda tahu dan Anda PAHAM bahwa apa yang Anda yakini itu adalah yang benar dan bukan sekedar yang PALING benar.
»»  Baca Selengkapnya...

Wednesday 23 November 2011

Membangun Motivasi Diri

Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:

Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.

Kembangkan Terus Tujuan Anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat Anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu Anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan Anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup Anda.

Tetapkan Saat Kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan Anda. Sejak Anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika Anda membayangkan ‘ajal’ Anda sudah dekat, maka akan memotivasi Anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup Anda.

Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong Anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman Anda, seharusnya mampu membawa Anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat Anda berpikir optimis pula. Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.

Hampiri Bayangan Ketakutan

Saat Anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini Anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut Anda dengan mencoba mengatasinya. Saat Anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu Anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa Anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.


Ucapkan “Selamat Datang” pada Setiap Masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, Anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika Anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, Anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila Anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka Anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan Anda.

Mulailah dengan Rasa Senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup Anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang Anda tempuh. Jika sejak awal Anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah Anda miliki.


Berlatih dengan Keras
Tidak bisa tidak, Anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat Anda raih jika Anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.


Kesimpulan:

motivasi adalah ‘sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat Anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, Anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga Andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup Anda..!
»»  Baca Selengkapnya...